Dalam pembuatan konten, pertanyaan yang sering muncul adalah apakah sebaiknya konten ditulis dalam bentuk pendek atau panjang. Konten pendek memiliki keunggulan dapat dibaca dengan cepat dan mudah dipahami, cocok bagi audiens yang mencari informasi singkat di media sosial. Di sisi lain, konten panjang memberikan informasi yang lebih mendalam tentang topik tertentu, cocok bagi pembaca yang ingin mempelajari lebih lanjut atau memecahkan masalah yang kompleks.

Dalam artikel ini, akan dibahas perbandingan antara konten pendek dan panjang, dengan menyoroti kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga Kalian dapat memilih strategi konten yang sesuai.

1. Memahami Konten pendek dan Panjang

Yuk mulai dengan membahas konten bentuk pendek dan bentuk panjang.

Namun sebelum kita mulai, penting untuk memahami bahwa menurut dokumentasi Google, panjang konten tidak secara langsung memengaruhi peringkat – tidak ada jumlah kata yang harus ditargetkan.

Namun, menulis secara alami dan menghindari pengulangan dapat meningkatkan peluang untuk mendapatkan peringkat karena menggunakan berbagai kata kunci dapat membantu mencocokkan lebih banyak kueri penelusuran.

1.1 Konten pendek

Konten bentuk pendek biasanya singkat padat dan jelas, biasanya memiliki 1.000 kata atau kurang.

Jenis konten ini dirancang untuk cepat dan langsung ke intinya, sehingga ideal untuk audiens yang lebih suka mengonsumsi informasi dalam bentuk potongan-potongan kecil.

Contoh konten bentuk pendek termasuk postingan media sosial, postingan blog, email, deskripsi produk, infografis, dan video pendek.

1.2 Konten Panjang

Di sisi lain, konten bentuk panjang jauh lebih rinci, sering kali mencapai 1.500 kata atau lebih.

Format ini sangat cocok untuk topik yang membutuhkan penjelasan atau analisis yang lebih dalam.

Konten bentuk panjang mencakup artikel mendalam, laporan resmi, eBook, panduan komprehensif, dan video bentuk panjang.

2. Konten Pendek atau Panjang: Kelebihan dan Kekurangan

Sekarang mari kita bahas pro dan kontra dari jenis konten bentuk pendek dan bentuk panjang.

Mari kita mulai dengan jenis konten bentuk pendek:

Kelebihan Konten PendekDisadvantages of Short-Form Content
Lebih mudah dikonsumsi dengan cepat, ideal untuk audiens dengan waktu terbatas.Susah untuk memberikan analisis yang mendalam atau nilai yang substansial.
Waktu pembuatan yang lebih singkat memungkinkan kita bisa menghasilkan lebih banyak konten.Mungkin tidak sepenuhnya membahas topik yang kompleks atau pertanyaan audiens.
Sangat mudah dibagikan di platform media sosial seperti TikTok, Instagram, dan Twitter.Lebih sulit untuk mendapatkan peringkat untuk kata kunci yang kompetitif karena kepadatan kata kunci yang terbatas.
Ajakan bertindak cepat (CTA) yang lebih cepat.Tidak memiliki otoritas topikal yang dibutuhkan untuk kinerja SEO yang kuat.
Pas untuk konsumsi seluler dan kampanye yang fase pendek.Kurang berdampak untuk membangun otoritas atau mencakup subjek yang mendetail.

Di bawah ini adalah keuntungan dan kerugian jenis konten bentuk panjang:

KelebihanKekurangan
Memungkinkan eksplorasi yang komprehensif atas topik-topik yang kompleks.Membutuhkan lebih banyak waktu dan sumber daya untuk meneliti, menulis, dan mengedit.
Membangun otoritas dan kredibilitas dalam sebuah niche.Dapat membuat pembaca kewalahan atau tidak tertarik untuk mencari informasi yang cepat.
Potensi SEO yang lebih tinggi karena cakupan kata kunci yang mendalam.Tidak ideal untuk platform yang bergerak cepat seperti media sosial.
Meningkatkan waktu tunggu, membuat pengguna tetap berada di situs Anda lebih lama.Risiko kehilangan perhatian audiens jika konten terlalu panjang atau tidak fokus.
Kesempatan untuk menargetkan beberapa kata kunci dan variasi.Mungkin tidak cocok untuk bisnis dengan sumber daya terbatas.

3. Memilih Yang Cocok

Sekarang setelah mengetahui perbedaan antara konten pendek dan panjang, mari kita bahas cara memilihnya.

3.1 Tentukan Tujuannya

Konten singkat sering kali menjadi pilihan yang lebih baik jika ingin berinteraksi dengan audiens dengan cepat atau meningkatkan visibilitas merek.

Misalnya, konten bentuk pendek seperti postingan blog ringkas atau pembaruan media sosial yang menarik dapat menjadi efektif jika ingin meningkatkan interaksi media sosial atau mengarahkan lalu lintas ke situs web melalui pembaruan atau promosi singkat.

Format ini ideal untuk kampanye yang berfokus pada keterlibatan langsung atau ajakan bertindak cepat.

Sebaliknya, konten bentuk panjang lebih tepat jika tujuannya adalah untuk membangun otoritas di suatu bidang, memberikan informasi yang komprehensif, atau meningkatkan peringkat mesin pencari.

Misalnya, perusahaan yang ingin menjadi pemimpin dalam bidang tertentu dapat membuat panduan mendalam atau studi kasus yang terperinci. Tulisan panjang ini menawarkan wawasan yang berharga, membantu membangun kredibilitas, dan menarik audiens yang lebih terlibat dan tertarik dengan informasi yang mendetail.

Dengan mendefinisikan secara jelas apa yang ingin di capai dengan konten kita, Kita dapat memilih format yang selaras dengan tujuan tersebut, memastikan strategi konten yang efektif dan terarah.

3.2 Memahami Pengguna

Memahami preferensi dan perilaku audiens target dapat membantu membuat keputusan yang tepat tentang topik yang pilih dan cara menyajikannya.

Google Analytics adalah alat bantu yang ampuh untuk memahami target audiens dan membuat strategi konten, baik saat berfokus pada konten bentuk pendek maupun panjang.

Laporan akuisisi pengguna menyediakan data tentang bagaimana audiens menemukan dan mengakses situs web Kita, termasuk sumber lalu lintas seperti penelusuran organik, media sosial, kunjungan langsung, dan rujukan.

Dengan memeriksa sumber-sumber ini, Kita dapat menentukan saluran mana yang paling efektif untuk menarik audiens yang terlibat dengan konten bentuk pendek versus mereka yang lebih menyukai konten bentuk panjang.

Misalnya, jika melihat bahwa sebagian besar lalu lintas berasal dari platform media sosial, hal ini dapat mengindikasikan bahwa audiens lebih menyukai konten yang cepat, menarik, dan berbentuk pendek yang sesuai dengan sifat media sosial yang serba cepat.

Selanjutnya, gunakan laporan Keterlibatan untuk menganalisis metrik yang terkait dengan interaksi pengguna dengan konten. Metrik utama yang menjadi fokus meliputi Waktu keterlibatan rata-rata.

3.3 Pertimbangkan Platformnya

Saat memilih antara konten bentuk pendek dan panjang, penting untuk mempertimbangkan platform tempat konten tersebut akan dipublikasikan.

Platform yang berbeda menawarkan panjang konten dan ekspektasi audiens yang berbeda, yang secara signifikan dapat memengaruhi kinerja konten.

Misalnya, platform media sosial seperti X, Instagram, dan TikTok lebih cocok untuk konten bentuk pendek. Platform-platform ini berkembang dengan konten yang cepat dan mudah dicerna seperti pembaruan singkat, video pendek, atau infografis yang menarik perhatian audiens secara instan.

Misalnya, sebuah merek dapat memposting video demonstrasi produk singkat di Instagram untuk menarik perhatian dan mendorong keterlibatan dengan cepat.

Di sisi lain, platform seperti blog, situs web, dan jaringan profesional seperti LinkedIn dan Medium lebih cocok untuk konten bentuk panjang.

Platform-platform ini memungkinkan eksplorasi topik secara mendalam, yang ideal untuk artikel, laporan resmi, studi kasus, atau eBook.

3.4 Menganalisis Pencarian Kata Kunci

Menganalisis maksud pencarian kata kunci sangat penting saat memutuskan antara konten bentuk panjang vs pendek.

Arti dari “maksud” disini mengacu pada alasan di balik permintaan pencarian audiens – apakah mereka mencari jawaban cepat, informasi mendalam, atau konten transaksional.

Memahami maksud ini membantu menentukan format konten terbaik untuk memenuhi kebutuhan audiens dan meningkatkan peringkat dalam hasil pencarian.

Misalnya, konten berbentuk panjang biasanya merupakan pendekatan terbaik jika kata kunci menunjukkan maksud pencarian informasi, di mana audiens mencari penjelasan terperinci atau jawaban komprehensif (misalnya, cara membuat situs web).

Postingan blog atau panduan mendalam yang membahas topik tersebut dapat memberikan detail yang diperlukan dan kemungkinan besar akan mendapat peringkat lebih tinggi dalam hasil pencarian.

Di sisi lain, jika tujuan pencarian bersifat navigasi atau terkait dengan jawaban yang cepat dan spesifik (misalnya, restoran terbaik di dekat saya atau tips SEO singkat), konten bentuk pendek mungkin lebih efektif. Jenis konten ini memberikan informasi cepat dan ringkas yang sesuai dengan maksud audiens tanpa membebani mereka dengan detail yang tidak perlu.

3.5 Mengevaluasi Kompleksitas Topik

Mengevaluasi kompleksitas topik adalah faktor lain dalam memutuskan apakah akan membuat konten bentuk panjang atau pendek.

Semakin kompleks sebuah topik, semakin dalam dan detail yang diperlukan untuk membahasnya secara memadai, sehingga konten bentuk panjang menjadi pilihan yang lebih tepat.

Sebaliknya, topik yang sederhana atau mudah dapat dibahas secara efektif dalam konten bentuk pendek, yang memungkinkan untuk dikonsumsi lebih cepat dan penjelasan yang tidak terlalu rinci.

Misalnya, topik seperti Manfaat AI dalam Perawatan Kesehatan pada dasarnya kompleks, membutuhkan konten bentuk panjang untuk mengeksplorasi berbagai aspeknya, seperti bagaimana AI digunakan dalam diagnosis, rencana perawatan, pemantauan pasien, dan implikasi etis.

Topik ini membutuhkan analisis yang mendetail dan data pendukung, yang dapat disampaikan dengan lebih baik melalui panduan komprehensif atau artikel yang mendalam.

Sebaliknya, topik seperti 5 Tips Cepat untuk Meningkatkan Rutinitas Pagi lebih sederhana dan tidak membutuhkan analisis yang panjang. Konten singkat, seperti infografis atau postingan media sosial, sudah cukup untuk menyampaikan poin-poin penting dengan cepat dan efektif.

Blog atau platform gaya hidup seperti Instagram dan YouTube sering kali menggunakan konten singkat untuk membagikan tips ringkas dan dapat ditindaklanjuti yang dapat dengan mudah dicerna dan diterapkan oleh audiens.

3.6 Tentukan Apa yang Dapat Digunakan Kembali

Menggunakan ulang konten memungkinkan Kita untuk memaksimalkan nilai konten dengan mengadaptasi yang sudah ada agar sesuai dengan format yang berbeda.

Saat memutuskan apakah akan menggunakan ulang konten untuk format bentuk panjang atau pendek, pertimbangkan kedalaman konten asli dan bagaimana konten tersebut dapat dipecah atau diperluas.

Misalnya, jika memiliki postingan blog berbentuk panjang, seperti panduan terperinci tentang Tips SEO, konten ini dapat diubah menjadi serangkaian tulisan berbentuk pendek. Kita dapat mengekstrak poin-poin penting dan membuat postingan media sosial pendek, infografis, atau seri video singkat untuk berbagi informasi singkat.

Sebaliknya, jika memulai dengan konten bentuk pendek-seperti beberapa posting blog atau pembaruan media sosial tentang topik terkait- Kita dapat mengembangkannya untuk membuat konten bentuk panjang.

4. Yang Sering ditanyakan

Bagaimana cara memilih antara konten bentuk pendek dan panjang?

Pertimbangkan tujuan, preferensi audiens, dan platform. Konten bentuk pendek ideal untuk keterlibatan cepat dan jangkauan luas, sedangkan konten bentuk panjang lebih baik untuk eksplorasi mendalam dan membangun otoritas.

Dapatkah saya menggunakan kembali konten panjang menjadi konten pendek?

Ya, Kalian dapat menggunakan kembali konten bentuk panjang dengan memecahnya menjadi konten yang lebih kecil, seperti mengubah postingan blog yang mendetail menjadi serangkaian pembaruan media sosial, infografis, atau video pendek.

5. Kesimpulan

Baik konten bentuk pendek maupun panjang memainkan peran penting dalam strategi konten yang efektif, tetapi kunci keberhasilannya terletak pada pemilihan format yang tepat berdasarkan tujuan, preferensi audiens, dan platform yang gunakan.

Konten bentuk pendek unggul dalam menarik perhatian dengan cepat, mendorong keterlibatan, dan cocok dengan platform yang bergerak cepat seperti media sosial.

Sementara itu, konten bentuk panjang memungkinkan eksplorasi yang lebih dalam, membangun otoritas, dan menciptakan keterlibatan yang lebih besar melalui informasi yang komprehensif.

Dengan memahami kekuatan masing-masing konten bentuk pendek dan bentuk panjang serta menyelaraskannya dengan tujuan dan kebutuhan audiens, Kita dapat membuat strategi konten yang seimbang yang memaksimalkan dampak dan memberikan nilai di berbagai saluran.

Image by cookie_studio

About the Author

Dzul Qurnain

Suka nonton Anime, ngoding dan bagi-bagi tips kalau tahu.. Oh iya, suka baca ( tapi yang menarik menurutku aja)...

View All Articles