Memcached adalah sistem caching memori terdistribusi yang dapat digunakan untuk meningkatkan performa WordPress dengan menyimpan data yang sering diakses, seperti hasil query database, dalam memori.

1. Apa itu Memcached?

Memcached adalah sebuah sistem yang membantu mempercepat situs web atau aplikasi dengan cara menyimpan data sementara di dalam memori komputer. Bayangkan Memcached seperti sebuah papan tulis di mana Kita bisa menulis informasi yang sering digunakan, sehingga Kita tidak perlu mencarinya di tempat yang jauh (seperti di dalam buku tebal) setiap kali Kita membutuhkannya.

Ketika situs web membutuhkan data yang sama berulang kali, Memcached menyimpan data itu di “papan tulis” ini. Jadi, ketika data tersebut dibutuhkan lagi, situs web Kita bisa mendapatkannya dengan cepat dari Memcached, tanpa harus mencarinya dari awal. Ini membuat situs web Kita bekerja lebih cepat dan lebih efisien.

Memcached sering digunakan untuk situs web besar dan aplikasi yang membutuhkan kecepatan tinggi dalam menampilkan informasi kepada pengguna.

2. Instalasi Memcached

Jika kamu menggunakan shared hosting, kamu bisa langsung skip langkah ini. Namun, jika kamu menggunakan vps/dedicated unmanaged, kamu bisa install memcached dengan cara berikut:

1. Untuk Aapanel

Kamu bisa langsung kunjungi App store di sidebar aapanel-mu, kamudian cari memcached dan install seperti berikut:

2. Untuk Ubuntu/Debian

Untuk instalasi, kalian bisa menggunakan perintah berikut:

sudo apt-get update
sudo apt-get install memcached libmemcached-tools

3. CentOS/Almalinux/Rockylinux

Gunakan perintah berikut untuk menginstall memcached:

sudo yum install memcached
sudo systemctl start memcached
sudo systemctl enable memcached

3. Konfigurasi Memcached

Jika kalian menggunakan shared hosting, kalian bisa langsung ke langkah selanjutnya. Jika menggunakan Aapanel, kalian bisa klik pada setting di samping uninstall seperti digambar sebelumnya.

Sedangkan jika kalian ingin manual, konfigurasi default Memcached biasanya sudah cukup untuk kebanyakan pengguna. Namun, kamu dapat menyesuaikan pengaturan seperti jumlah memori yang digunakan atau port yang digunakan dengan mengedit file konfigurasi.

  1. Ubuntu/debian based: sudo nano /etc/memcached.conf
  2. CentOS/Almalinux/Rockylinux: sudo nano /etc/sysconfig/memcached

Pastikan bahwa Memcached listen port 11211 dan di alamat 127.0.0.1 (localhost) jika hanya ingin menggunakan akses lokal.

4. Install Memcached Extension untuk PHP

1. CPanel/Aapanel

Menggunakan shared hosting seperti cpanel/plesk, kalian bisa langsung kunjungi PHP Manager atau MultiPHP manager dan install memcached plugin disana. Namun, jika kalian menggunakan Aapanel, kalian bisa melakukannya di setting PHP yang kalian gunakan, pilih extension dan install memcached seperti berikut:

2. Install Secara Manual

Sedangkan jika kamu tidak memakai panel apapun, maka kalian harus melakukannya secara manual. Kamu bisa ikuti langkah-langkah berikut:

1. Pastikan Memcached sudah terinstal

  • Pertama, pastikan bahwa Memcached sudah terinstal dan berjalan di servermu.
  • Kamu dapat memeriksa apakah Memcached sudah berjalan dengan perintah berikut:
    # ps aux | grep memcached
  • Jika belum terinstal, Kamu bisa menginstalnya dengan mengikuti langkah sebelumnya.

2. Instalasi Ekstensi Memcached untuk PHP

  • Untuk memasang ekstensi Memcached di PHP, Kamu perlu menginstal paket yang sesuai dengan versi PHP yang digunakan.
  • Pertama, pastikan memiliki php-dev untuk mendukung kompilasi ekstensi:
    • Di Ubuntu/Debian:
    sudo apt-get install php-dev
    • Di CentOS/RHEL:
    sudo yum install php-devel
  • Setelah itu, kamu bisa menginstal ekstensi Memcached dengan menggunakan pecl, sebuah alat untuk menginstal ekstensi PHP:
    sudo pecl install memcached

3. Konfigurasi Ekstensi Memcached

  • Setelah instalasi, tambahkan ekstensi Memcached ke dalam file konfigurasi PHP (php.ini):
    • Buka file php.ini:
    • Di Ubuntu/Debian:
      # sudo nano /etc/php/7.x/cli/php.ini
    • Di CentOS/RHEL:
      # sudo nano /etc/php.ini
    • Tambahkan baris berikut di akhir file:
      extension=memcached.so

4. Restart Server Web

  • Setelah menambahkan ekstensi, restart server web agar perubahan bisa diterapkan:
    • Untuk Apache:
      # sudo systemctl restart apache2
    • Untuk Nginx:
      # sudo systemctl restart nginx

5. Verifikasi Instalasi

  • Untuk memastikan bahwa ekstensi Memcached sudah terinstal dengan benar, kamu dapat menggunakan perintah berikut untuk memeriksa modul PHP yang terpasang:
    # php -m | grep memcached
  • Atau, dengan membuat file phpinfo.php di direktori web server dengan isi berikut:
    <?php phpinfo(); ?>
  • Buka file tersebut melalui browser, dan cari “memcached” di halaman yang muncul.

Dengan langkah-langkah ini, ekstensi Memcached untuk PHP akan terpasang dan siap digunakan.

5. Instalasi Plugin Memcached di WordPress

  1. Kamu dapat menggunakan plugin seperti W3 Total Cache, Memcached Object Cache atau Object Cache 4 Everyone untuk mengintegrasikan Memcached dengan WordPress.
  2. Menggunakan W3 Total Cache:
    1. Instal dan aktifkan plugin W3 Total Cache dari dashboard WordPress.
    2. Buka halaman Performance > General Settings.
    3. Aktifkan opsi Object Cache dan pilih Memcached sebagai metode cache.
    4. Simpan pengaturan dan kosongkan cache.
  3. Menggunakan Memcached Object Cache:
    1. Unduh plugin Memcached Object Cache dari Github atau wordpress repositori.
    2. Ikuti langkah instalasi yang sudah tersedia.
  4. Menggunakan Object cache 4 everyone:
    • Instal dan aktifkan plugin Object cache 4 everyone dari dashboard WordPress.
    • Aktifkan plugin dan selesai.

Kesimpulan

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Kamu dapat mengintegrasikan Memcached dengan WordPress untuk meningkatkan kecepatan dan kinerja situsmu.

About the Author

Dzul Qurnain

Suka nonton Anime, ngoding dan bagi-bagi tips kalau tahu.. Oh iya, suka baca ( tapi yang menarik menurutku aja)...

View All Articles